Prospek bisnis kayu di
Indonesia semakin meningkat. Kebutuhan kayu untuk pasar
global pada tahun-tahun ini semakin meningkat tajam. Kayu merupakan
komoditas yang sangat penting karena bukan hanya untuk keperluan domestik,
tetapi juga untuk keperluan ekspor. Untuk memenuhi kebutuhan industri kayu
pertukangan, kayu jabon dapat diperoleh dari pohon jabon yang berumur 5-10
tahun, sedangkan untuk bahan baku industri pulp, kayu jabon dapat dipanen dari
pohon umur 4-5 tahun setelah tanam. Kayu diperjualbelikan dalam bentuk kayu
bulat, maupun hasil olahannya, seperti kayu gergajian, kayu lapis, moulding, papan partikel, dan kertas.
Saat ini semakin banyak orang yang mulai melirik kayu jabon sebagai salah satu pilihan
investasi mereka. Hal ini karena adanya pandangan dari para petani jabon
yang meyakini bahwa investasi di bidang budidaya Jabon ini akan memiliki
prospek cerah di masa mendatang.
Jabon merupakan jenis tanaman
kayu yang berprospek baik karena pangsa pasarnya cukup baik, untuk dikembangkan
sebagai hutan tanaman industri, hutan tanaman rakyat (di kawasan hutan
pemerintah), maupun hutan rakyat (di lahan milik pribadi) karena bernilai
ekonomis tinggi, memiliki pangsa pasar yang baik, daur relatif singkat dengan
riap rata-rata per tahun relatif tinggi, dan kualitas kayunya baik. Selain
itu, modal yang dibutuhkan dalam
budi daya jabon ini sangatlah kecil apabila dibandingkan dengan nilai
keuntungan yang akan didapat petani saat musim panen Jabon telah tiba. Jika dibandingkan dengan budidaya tanaman lain akan membutuhkan waktu lebih lama untuk
bisa memasuki usia panen.
Berdasarkan hasil
survey dari CV Saham Jabon Indonesia
dan Dinas Kehutanan Propinsi Jawa tengah pada
tahun 2010 terhadap
kebutuhan industri kayu lapis, memberikan
gambaran luasnya pasar kayu jabon di Jawa Tengah yang
mencapai 114.000 m3 per bulan, setara
dengan jumlah lahan seluas 700 hektar per bulan bila dianggap rata rata per
hektar menghasilkan 200 m3 dalam 5 tahun. Data
ini di survei dari beberapa perusahaan industri
kayu lapis yang berada di Jawa Tengah di samping kayu
gergajian (sawmill) dan mebel /
furniture.
Perkembangan budi daya jabon
kini semakin bertambah pesat seiring dengan permintaan bibit yang cukup tinggi,
baik yang dikelola oleh perusahaan maupun pribadi. Harga terkini jabon pada
tahun 2011 di pasaran diperkirakan semakin menurun seiring penyedia benih dan
bibit jabon sudah bertambah banyak yang tersebar merata dari Pulau Sumatera
sampai Jawa. Untuk benih saja, harga jualnya antara Rp.1.000.000,00 –
Rp.4.000.000,00 per kg tergantung dari kualitas benihnya (Viabilitas/Grade).
Untuk bibit kisaran harganya kini mencapai Rp.700,00 – Rp.2000,00. Penjualan
benih dan bibit jabon kini dilakukan melalui pasar online, yakni dipromosikan melalui internet maupun dipromosikan
melalui buku/majalah.
MASIH RAGU UNTUK MANANAM DAN MENUAI RUPIAH DARI JABON?
KALAU TIDAK SEKARANG, KAPAN LAGI KITA HIJAUKAN BUMI KITA DENGAN TANAMAN BERKUALITAS.