Saturday 17 September 2011

Penyemaian Jabon

Selamat pagi semua, bagaimana kabar bisnis jabon kalian? :) Kalau di postingan kemarin, saya berbicara mengenai keuntungan berbisnis jabon dan penawaran harga kalau teman membeli bibit dan benih di saya. Sekarang saya mencoba akan menulis cara penyemaian benih Jabon. Mungkin banyak diantara teman-teman yang mencari di internet cara penyemaian Jabon, tapi hasil yang didapat kurang memuaskan. Semoga tulisan ini bisa memuaskan ya..:)


Cara menyemaikan benih jabon :
A. Pengecambahan benih
1. Sediakan media tempat kecambah (bak plastik) dan sungkup dari plastik
2. Media perkecambahan adalah
    a. Campuran pasir halus dan tanah halus (1:1), disterilisasi dengan cara digoreng selama 2 jam. Untuk
        mendapatkan media pasir halus, pasir di ayak dengan ayakan berukuran mikro (ayakan nyamuk).
    b. Campuran cocopeat (sabut kelapa yang sudah dicacah) dan arang sekaram (2:1). Keduanya dapat
        diperoleh/dibeli di toko-toko pertanian.
3. Sebelum benih ditabur, media disiram sampai jenuh. Bila perlu bak tabur ditutup dengan plastik
    transparan (sungkup).
4. Penaburan benih dapat dicampur dengan pasir halus agar penyebaran dalam bak kecambah merata.
    Perbandingan benih dengan pasir 2:1.
5. Biasanya benih mulai berkecambah setelah 7-15 hari setelah penaburan dan akan mulai merata setelah 
    30 hari.
6. Dalam satu bak kecambah ukuran 25 cm x 20 cm banyak biji yang ditabur cukup 1 sendok teh.

B. Pemeliharaan pada periode perkecambahan
1. Pemeliharaannya dilakukan dengan penyiraman. Setelah penyiraman pertama, penyiraman selanjutnya
    dilakukan setiap harinya (pagi dan sore) sampai minggu ke-10 / siap sapih ke polybag dengan ukuran
    bibit 5-10 cm dengan sprayer halus
2. Penyiraman menggunakan air biasa untuk setiap harinya dan menggunakan air biasa dicampur dengan
    fungisida DITHANE M-45 untuk setiap minggunya (1kali dalam semingggu). Untuk 1 liter air dicampur
    fungisida ¼ sendok Dithane M-45.
3. Media kecambah harus terkena cahaya matahari tetapi tidak secara langsung perlu naungan dari plastik /
    sungkup / rumah kaca. Kondisi media kecambah harus lembab dan basah jangan sampai kekeringan. 

SYARAT YANG PALING PENTING.
1. Selanjutnya bibit dipindahkan ke polybag di persemaian.
2. Total waktu perkecambahan kurang lebih 1 bulan, total pemeliharaan setelah muncul kecambah 1,5 bulan
    hingga siap sapih. Jadi total waktu yang dibutuhkan untuk perkecambahan kurang lebih 2-3 bulan.
3. Bibit yang sudah dipindahkan ke polybag sangat cepat perkembangannya. 1 bulan bisa mencapai ukuran
    tinggi = 20-40 cm.


C. Penyapihan di persemaian
Penyapihan adalah pemindahan tanaman dari bak kecambah ke polybag. Kemudian polybag di tempatkan pada bedengan berukuran 5 m x 1 m yang ternaungi agar terlindung dari sinar matahari langsung dan hujan.

1. Penyapihan dilakukan ketika kecambah telah memiliki 2-3 pasang daun atau telah mencapai tinggi 2-3 cm
    (usia 1,5-2 bulan).
2. Media sapih yang digunakan harus mengandung banyak nutrisi untuk pertumbuhan tanaman yang
    kemudian ditempatkan dalam polybag
3. Media semai yang dipergunakan : ukuran polybag 10×15 cm.
4. Media bibit adalah
    a. Media campuran pasir + tanah+ arang sekam (1:3:1) atau tanah + kompos (3:1).
    b. Media campuran tanah (topsoil/permukaan), pasir dan pupuk kandang (7:2:1)
    c. media campuran tanah, cocopeat, dan pasir (3:1:1), atau menggunakan campuran tanah dan arang
        sekam (1:1).

D. Pemeliharaan di bedeng sapih
1. Penyiraman secara rutin setiap hari menggunakan air biasa dan setiap minggu menggunakan air biasa
    dicampur dengan fungisida DITHANE M-45
2. Selain penyiraman dapat juga diberikan pemupukan yang dilakukan setelah bibit berumur 2 minggu
    dengan pupuk NPK cair (2-4gram/1liter air), atau dengan pupuk NPK padat 0,5 gram/bibit dengan jarak
    dari batang tanaman 3-5 cm (selebar tajuk tanaman).
3. Selain itu juga dapat dilakukan pemupukan dengan pupuk daun gandasil-D (dosis 1-2 gr untuk 1 liter air)
    setelah bibit berumur 3 bulan setelah penyapihan.
5. Pemberian penaungan tanaman dengan paranet dilakukan hingga bibit berumur ±4-5 bulan setelah
    penyapihan (tinggi ±30 cm). Ukuran paranet 30%, 40% ,50% atau 65%.

E. Penanaman di lapangan
Bibit siap tanam ketika batangnya cukup berkayu dengan tinggi 25-30 cm. Waktu penanaman dilakukan pada musim hujan dengan jarak tanam 3 m x3 m. Pemeliharaan di lapangan berupa pendangiran (penggemburan tanah), penyulaman (pada jabon yang mati), penyiangan (pembebasan dari rumput liar) dan pemupukan.

Ini merupakan hasil penelitian mahasiswa silvikultur IPB, Idham Fahmi yng juga merupakan penulis buku berjudul "Bertanam Jabon" dan "Panduan Lengkap Bisnis & Bertanam Kayu Jabon". Buku ini sudah bisa didapatkan di toko Buku Gramedia seluruh Indonesia. Penelitian yang dilakukan sangat akurat dan dapat dipertanggungjawabkan.

Buku Pertama

Buku Kedua

No comments:

Post a Comment